Sunday, July 26

a Star in the Making

"... Macheda with a good tuurrrnnn... WHAT A MOMENT!! The seventeen year old had won it for Manchester United!!"

Everytime I read, or write, or even think about these words, the same set of images come through my mind. A tall, young footballer, with an almost Cristiano Ronaldo-like hairstyle, came to the field, replacing a struggling Luis Nani. His number was 41, a Reserve Team player.

The announcer introduced him to the crowd; the very first time his name being heard in the Theatre of Dreams, "...Substitution Manchester United; Number 17 Nani replaced by number 41, Federico Macheda".

Frowns can be found on foreheads, especially on United fans'. What was Sir Alex thinking? United trailing 1-2 to Aston Villa; two goals from John Carew and Gabriel Agbonlahor cancelled an early goal by Ronaldo. Liverpool is on the top of the table, and although we still had a game in hand, a defeat here at Old Trafford would be a massive blow, especially after losing twice to Liverpool (1-4) and Fulham (0-2) in the last two matches, and now he chose to gamble on a hugely unknown teenage striker?

United came to the match without 6 of their main players. Rooney, Scholes, and Vidic banned; Anderson, Berbatov, and Ferdinand injured. We do have Ronaldo and Tevez up front, but looking at the bench, the likes of Lee Martin, Danny Welbeck, and Richard Eckersley doesn't really give a secure feeling.

But we did overlook an unknown teenager from Rome.

Wave by wave, United stormed Villa's defence, but found a thick wall. Ronaldo, Welbeck, Carrick, even Johnny Evans missed a good chance to settle things up. But once again, we overlook that teenage boy. A long pass from Carrick to the galloping Gary Neville, who released the ball on time for Macheda who was waiting just outside the box. Luke Young came to knock the ball from his feet to Giggs', but when Giggs passed the ball back to Macheda, miracle happened.

The young Italian striker controlled the ball with an elegant touch to his left, tricking Luke Young who was convinced that it was going to the opposite site, and with one gracious turn, Federico Macheda blasted the ball into Brad Friedel's net, and claim his entrance to the constellation of international football stars.

So some people call this thing as a luck, that he scored the goal by chance. Oh yes, that's true. But how many can take that chance and made it into a match-winner? Not many, I think.

This opinion got stronger in me after seeing him playing in the Asian Tour. Two goals he had scored in the tour by the time I write this; one against Malaysian XI, one against FC Seoul. Both displayed excellent skills of a striker.

Watching his first goal against Malaysian XI last Monday (while mourning of the fact that he should have scored against my country's all star team), I realized that Macheda has got the major things a striker needs; positioning, calmness, and composure in front of goal. The way he stopped the ball from Fletcher's cross and slot it calmly to the goal really made me doubt his true age. A seventeen year old? Two years younger than me! And yet he looks as if he were in a footballing prime years of 27-28.

While his first goal expressed his ability as a target man, his second goal showed his speed, agility, and most importantly as a teenage striker, confidence. The way he wiggles pass the goalkeeper was excellent, and truly, reminds me of a tall French striker who wore jersey number 14 of Arsenal and Barcelona.

It is true that he still needs some improvements in certain areas; such as his reaction and team-work, but I do believe when he is trained by Ole Gunnar Solskjaer, and trains with the likes of Michael Owen, Wayne Rooney, and Dimitar Berbatov, in a few years, I believe a new star is rising from the Theatre of Dreams.

So, I think Sir Alex was right. We don't need to spend a huge amount of money on buying a replacement for Cristiano Ronaldo. And maybe-just maybe-this time, the next legend from Old Trafford may not wear jersey number 7, but number 41. All hail Kiko Macheda! The next FIFA Player of the Year is in the making!

Friday, July 24

Engkaulah Tuhan, Engkaulah Raja... Kuberserah Penuh

Kurindu setiap waktu
Hidupi kebenaranMu
Bukan dengan kuatku,
namun karna RohMU

Yesus Kau yang kupegang teguh

Engkaulah Tuhan, Engkaulah Raja
Berdaulat atas hidupku
Kuberserah penuh

- 'Engkaulah Tuhan' by True Worshippers

Pernah ga lu ngerasa semuanya lagi numpuk2 di dalem hidup lu?
Hubungan lu ma orang yang lu sayang jadi renggang, tertekan karena harus ninggalin rumah lu lagi untuk sekolah di tempat yang jaoh padahal ga enak, yang lu rencanain gagal total, dan susaaaahh banget ngelakuin yang bener?

Gw lagi ngerasa kayak gitu.. Terutama yang terakhir itu. Rasanya baru mau naatin kehendak Tuhan, eh udah jatoh lagi dengan mudahnya. Besoknya mau mulai start hari dengan komitmen baru buat Tuhan, siangnya udah jatoh lagi... Gitu terus, sampe gw sendiri ngerasa jijik ma diri gw sendiri karena ga pernah bisa lepas dari yang namanya dosa. Padahal di sisi lain gw bisa teriak2 di depan bawain Firman, gw bisa mimpin pujian di depan, bisa ngasi advice buat temen2, adek2 gw... Kesannya suciii banget padahal kenyataannya busuk.

Di sisi laen, gw lagi ancur2nya ngerasa ditinggalin orang yg gw sayang.. Atas satu dan laen hal lah.. Gw sendiri bingung penyebabnya apa... Nyakitin. Justru di saat secara fisik gw deket sama dia, tapi justru di saat itulah gw sungguh ngerasa jauh sama dia. Gw ngerasa bersalah sama dia, karena harusnya sih ada salah gw.. tapi gw bingung salah yang mana.. T.T

Gw bingung mau ngomong apa sama siapa karena bahkan gw sendiri ga ngerti apa yang gw rasain. Gw tau gw kangen sama dia, tapi gw rasa kangen doank harusnya ga sampe kayak gini sakitnya. Dan hubungan gw sama dia pun gw bingung apa yang terjadi; apa yang sebenernya gw rasain.

Kalo ditanya, 'lu suka ma dia?', gw selalu jawab gw suka sama dia sebagai adek gw. Tapi sekali lagi, suka sebagai adek harusnya ga sampe kayak gini. Apa ini pelampiasan gw karena masa lalu gw? Karena sakit dan luka yang gw terima di pagi Natal 2007 lalu itu? Apa karena perasaan dilecehkan, perasaan direndahkan itu? Apa karena itu gw jadi deket sama dia?

Apa dia pelampiasan gw? Sebenernya apa yang gw suka dari dia? Atau mungkin pertanyaannya lebih tepat gini: sebenernya gw suka sama dia, atau sama apanya? Atau sama perasaan dihargai yang gw terima dari dia? Sama perasaan dibutuhkan yang gw terima dari dia? Perasaan dihormati? Disayangi? Diandalkan?... Atau gw cuma dimanfaatkan sebetulnya? dan sekarang habis manis sepah dibuang? Sebenernya siapa yang butuh siapa?

Atau... Apa dia termasuk salah satu yang harus di lighten dari ship gw? Salah satu yang harus dibuang, dikeluarin dari hidup gw, dan ini proses lighten itu, karena gw terlalu keras pegang dia dan ga mau lepasin dia, padahal gw udah sampe ke 3 mil dari pelabuhan impian gw?? Dan sungguh gw jujur, susah buat ngelepasin dia...

Jadi ini balik lagi ke depan, ke dimana gw mau ngelakuin kehendak Tuhan, tapi susahnya minta ampun. Gw rindu untuk ngelakuin yang benar di mata Tuhan, tapi sungguh susah.. Gw diminta untuk ngebuang muatan gw ini, tapi sungguh... Susah. (mungkin bahasa Koes Plus na 'Terlalu indah dilupakan terlalu sedih dikenangkan'. XP)

... Berminggu-minggu gw struggle tentang ini... Nyari jawaban...
Dan bermalem-malem gw ga bisa tidur enak, ga ada sukacita, ga ada damai sejahtera. Gw diganggu mimpi2 yang berat, diganggu semua kenangan dan memori gw, semua kegagalan gw, semua rasa sakit gw seolah keluar lagi... Dan gw diganggu semua kenangan indah gw sama dia... Semua ketawanya, semua becandanya, semua curhatnya, semua kartu-kartu, semua lukisan, semua lagu, 20 December 2008, semuanya...

Tapi malem ini, akhirnya gw sampe ke satu konklusi, konklusi yang jelas, yang ngasi jawaban... Dan memang jawabannya cuma satu, dan bahkan satu hal ini yang gw khotbahin di depan semua anak waktu Youth Camp kemaren, seolah hebat... Padahal gw sendiri belum bisa ngelakuin ini...

Kalo pake kekuatan sendiri, ga bisa.
Diluar DIA, aku ga bisa berbuat apa2... Karena sungguh gw secara natural emang cuma orang yg ga berguna, penjahat kambuhan, orang yang kepaitan, orang yang gagal, orang yang sombong, orang yang busuk... Gw, dengan kekuatan gw sendiri, ga bisa buat apa2. Gw stress, frustrasi, marah, luka, perih, sendirian...

Tapi sungguh, di dalam Dia, gw lebih dari pemenang.
Semua kerinduan gw... terpenuhi. Kerinduan gw untuk melayani Tuhan, untuk nyembah Dia bukan hanya dengan suara dan lagu gw tapi dengan kehidupan gw sehari2, kerinduan gw untuk ngelakuin yang bener, untuk jadi tentara Tuhan di akhir jaman, untuk ga maen2 lagi sama Tuhan.. semuanya terpenuhi. Semua karena Dia, semua waktu gw sama Dia. Gw ga bisa sendiri...

I'm tired of running and finding excuses.. Capek. Udah ga kuat lagi..
Malem ini gw cuma maw bilang, mau ngakuin, bahwa Yesuslah Tuhan, Yesuslah Raja, berdaulat atas hidupku, ku berserah penuh.. Berserah penuh; semua kegagalan masa lalu gw, semua impian gw, semua kebutuhan gw untuk dihargai, disayangi, dibutuhkan, dijadiin tempat perlindungan, dipercayai, dirindukan, dikagumi.. semuanya.. semua pergumulan gw, semua yang harus di lighten, gw mau lepasin dengan rela... Ga mau lari lagi, ga mau cari excuse lagi. Gw mau nyerahin takhta hati gw hanya bagi Tuhan... Gw mau berserah penuh...

Segala kemuliaan bagi Dia, Gunung Batuku, Perisaiku. Amin.

Friday, July 17

Tanah Airku

... I wrote this right after the bomb attack @ Ritz-Carlton and J.W. Marriott Jakarta. Killed 7 people and injured more than 50 people..
Temen2, ayo berkati Indonesia! Jangan hilang harapan sama negara kita! Ayo ucapkan berkat, jangan terus kutuki tanah air kita. Indonesia.. Ayo bangkit!

tanah airku tidak kulupakan
kan terkenang selama hidupku
biarpun saya pergi jauh
tidak kan hilang dari kalbu
tanah ku yang kucintai,
engkau ku hargai

walaupun banyak negri kujalani
yang masyur permai dikata orang
tetapi kampung dan rumahku
di sanalah ku rasa tenang
tanah ku tak kulupakan
engkau ku banggakan.

I <3 Indonesia